PERATURAN BARIS BERBARIS
Part 2
Merupakan lanjutan postingan sebelumnya yang membahas tentang materi yang sama, jadi jika ingin membaca materi sebelumnya bisa dibaca di postingan Materi dan Peraturan Baris Berbaris Bag. 1 yang sampai point ke 10 dan postingan ini merupakan lanjutannya yaitu mulai point ke 11.
11. Balik kanan
a.
Aba-aba
: ” Balik kanan - GERAK ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Kaki
kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
2)
Tumit
kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.
3)
Kaki
kiri di rapatkan pada kaki kanan.
12. Membuka / Menutup Barisan
a.
Buka
barisan
1)
Aba
–aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
2)
Pelaksanaan
:
Regu kanan dan
kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke sampan
kanan / kiri,
sedangkan regu tengah tetap.
13. Bubar
a.
Aba-aba
: ” Bubar jalan ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Memalingkan
muka ke arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM )
2)
Setelah
di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam
hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu
lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
13. Berhimpun
a.
Aba-aba
: ” Berkumpul - MULAI ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Semua
anggota datang di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga langkah
2)
Bentuk
mengikat, jumlah saf tidak mengikat.
14. Berkumpul
Berkumpul bersaf
a.
Aba-aba
: ” Bersaf kumpul - MULAI ”
b.
Pelaksanan
:
1)
Pelatih
menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4 langkah
di depannya.
2)
Anggota
lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri (
lencang kanan )
3)
Penjuru
melihat ke kiri, setelah lurus, memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4)
Pada
isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna
5)
Bila
bersenjata, sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
Berkumpul Berbanjar
a.
Aba-
aba : ” Berbanjar kumpul MULAI ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Pelatih
menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah
di depannya.
2)
Anggota
lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
3)
Anggota
yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat dengan
perkataan ” Lurus ”.
4)
Pada
isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
5)
Bila
bersenjata sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
15. Meninggalkan Barisan
a.
Bila
pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan
1)
Terlebih
dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
2)
Perintah
di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
3)
Yang
menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
b.
Bila
anggota yang akan minta izin
1)
Mengambil
sikap sempurna dahulu
2)
Mengangkat
tangan kanannya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
3)
Menyampaikan
maksudnya.
4)
Setelah
mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.
16. Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
Langkah
dapat di bedakan sbb :
a.
Macam
Langkah Panjang Tempo
1)
Langkah
biasa 70 cm 96 menit
2)
Langkah
tegap 70 cm 96 menit
3)
Langkah
perlahan 40 cm 30 menit
4)
Langkah
ke samping 40 cm 70 menit
5)
Langkah
ke belakang 40 cm 70 menit
6)
Langkah
ke depan 60 cm 70 menit
7)
Langkah
di waktu lari 80 cm 165 menit
b.
Panjang
langkah di ukur dari tumit ke tumit
17. Maju Jalan
Dari
sikap sempurna
a.
Aba-aba
: ” Maju Jalan ”
b.
Pelakasanaan
:
1)
Kaki
kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah
setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah,
selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2)
Langkah
pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90ᵒlengan kiri 30ᵒ
3)
Langkah-langkah
selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45ᵒ dan ke belakang 30ᵒ
4)
Dilarang
keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.
18. Langkah Biasa
a.
Pada
waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
b.
Waktu
mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
c.
Di
letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
d.
Langkah
kaki seperti jalan biasa.
e.
Pertama
tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
f.
Lengan
berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
g.
Jari-jari
tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
19. Langkah Tegap
Dari sikap sempurna
a.
Aba-aba
: ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Mulai
berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa
dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
2)
Telapak
kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat
tinggi.
3)
Bersamaan
dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan
rapat.
4)
Lenggang
tangan ke depan 900, ke belakang 300.
Dari Langkah Biasa
a.
Aba-aba
: ” Langkah Tegap JALAN ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Di
berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
2)
Perubahan
tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
Kembali ke langkah biasa
a.
Aba-aba
: ” Langkah Biasa JALAN ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Di berikan
pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
2)
Langkah
pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba
peringatan : Langkah tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.
20. Langkah Perlahan
Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
a.
Aba-aba
: ” Langkah perlahan maju JALAN ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Kaki
kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan
kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri,
kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
2)
Tapak
kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.
Berhenti dari langkah perlahan
a.
Aba-aba
: ” Henti GERAK ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Diberikan
pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
2)
Selanjutnya
kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah
biasa dan kembali sikap sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar