Rabu, 20 April 2016

PERATURAN BARIS BERBARIS Part 2


 PERATURAN BARIS BERBARIS 
 
Part 2
 
Merupakan lanjutan postingan sebelumnya yang membahas tentang materi yang sama, jadi jika ingin membaca materi sebelumnya bisa dibaca di postingan Materi dan Peraturan Baris Berbaris Bag. 1 yang sampai point ke 10 dan postingan ini merupakan lanjutannya yaitu mulai point ke 11.



11.  Balik kanan
a.       Aba-aba : ” Balik kanan - GERAK ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
2)      Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.
3)      Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.
12.  Membuka / Menutup Barisan
a.       Buka barisan
1)      Aba –aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
2)      Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke sampan
kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap.
13.  Bubar
a.       Aba-aba : ” Bubar jalan ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM )
2)      Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
13.  Berhimpun
a.       Aba-aba : ” Berkumpul - MULAI ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Semua anggota datang di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga langkah
2)      Bentuk mengikat, jumlah saf tidak mengikat.
14.  Berkumpul
            Berkumpul bersaf
a.       Aba-aba : ” Bersaf kumpul - MULAI ”
b.      Pelaksanan :
1)      Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2)      Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri ( lencang kanan )
3)      Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus, memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4)      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna
5)      Bila bersenjata, sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
            Berkumpul Berbanjar
a.       Aba- aba : ” Berbanjar kumpul MULAI ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2)      Anggota lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
3)      Anggota yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”.
4)      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
5)      Bila bersenjata sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
15.  Meninggalkan Barisan
a.    Bila pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan
1)      Terlebih dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
2)      Perintah di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
3)      Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
b.    Bila anggota yang akan minta izin
1)      Mengambil sikap sempurna dahulu
2)      Mengangkat tangan kanannya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
3)      Menyampaikan maksudnya.
4)      Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.
16.  Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
            Langkah dapat di bedakan sbb :
a.       Macam Langkah Panjang Tempo
1)      Langkah biasa 70 cm 96 menit
2)      Langkah tegap 70 cm 96 menit
3)      Langkah perlahan 40 cm 30 menit
4)      Langkah ke samping 40 cm 70 menit
5)      Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
6)      Langkah ke depan 60 cm 70 menit
7)      Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
b.      Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit
17.  Maju Jalan
            Dari sikap sempurna
a.    Aba-aba : ” Maju Jalan ”
b.    Pelakasanaan :
1)      Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2)      Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90lengan kiri 30
3)      Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45 dan ke belakang 30
4)      Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.
18.  Langkah Biasa
a.    Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
b.    Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
c.    Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
d.   Langkah kaki seperti jalan biasa.
e.    Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
f.     Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
g.    Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
19.  Langkah Tegap
            Dari sikap sempurna
a.       Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
2)      Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.
3)      Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
4)      Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300.
            Dari Langkah Biasa
a.       Aba-aba : ” Langkah Tegap JALAN ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
2)      Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
            Kembali ke langkah biasa
a.       Aba-aba : ” Langkah Biasa JALAN ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
2)      Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.
20.  Langkah Perlahan
           Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
a.         Aba-aba : ” Langkah perlahan maju JALAN ”
b.         Pelaksanaan :
1)      Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
2)      Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.
            Berhenti dari langkah perlahan
a.       Aba-aba : ” Henti GERAK ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
2)      Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar